JAKARTA, investor.id – PT Citra Lampia Mandiri (CLM) menyampaikan bahwa dalam waktu dekat akan masuk ke hilirisasi nikel sebagai bagian dari upaya untuk turut menyukseskan program pemerintah dalam memproduksi mobil listrik.
Menurut Presiden Direktur CLM Helmut Hermawan, Indonesia berpeluang menjadi produsen mobil listrik terbesar dunia. Ini karena Indonesia punya cadangan nikel terbesar dunia dan kontribusinya telah mencapai lebih dari 25% cadangan nikel dunia. Oleh karena itu, ia berpendapat hilirisasi industri nikel jadi keniscayaan yang harus dijadikan prioritas utama.
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menyatakan Indonesia sukses menjalankan hilirisasi nikel dan telah menghasilkan nilai tambah yang signifikan. Alhasil, pendapatan negara dari ekspor nikel melonjak hingga 2.300% dan pada 2019, nilai ekspor biji nikel Rp15 triliun. Namun angkanya meroket menjadi Rp 360 triliun pada tahun lalu.
Komitmen Indonesia dalam hilirisasi nikel memang bisa disebut sangat serius. Dengan sumber daya nikel terbesar di dunia, Indonesia bahkan dinilai bisa menjadi ‘raja baterai listrik di dunia’. Tentu saja, hal ini bisa diwujudkan saat industri nikel bisa dimanfaatkan dari hulu sampai ke hilir.
Sehubungan dengan itu, Helmut mengatakan, nikel memang nyaris tak terpisahkan dari kehidupan manusia modern. Selain untuk kebutuhan baterai mobil listrik, nikel juga dipakai industri otomotif secara umum. Di samping itu, banyak juga komponen kendaraan yang membutuhkan nikel.
“Industri perlengkapan elektronik dan konstruksi bangunan juga menyerap banyak nikel. Ini benar-benar jadi kesempatan sekaligus tantangan bagi Indonesia untuk bisa memanfaatkan secara maksimal. Salah satunya, dengan menggalakkan hilirisasi nikel menjadi barang setengah jadi, agar nilai tambahnya yang berlipat bisa kita nikmati,” ujar dia dalam siaran pers, Jumat (21/10).
Dijelaskan oleh Helmut bahwa ada banyak daerah di Indonesia yang punya deposit nikel cukup besar, di antaranya Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ada pula beberapa daerah lain, yaitu di Morowali (Sulawesi Tengah), Konawe dan Kolaka (Sulawesi Tenggara), Halmahera Timur (Maluku Utara), dan Pulau Gag (Papua Barat).
“Sebagai perusahaan petambang nikel, Citra Lampia menambang nikel di kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulsel. Alhamdulillah, hasilnya dari waktu ke waktu terus meningkat. Pada awal operasi, produksi sekitar 20.000 ton/bulan. Kini sudah lebih dari 200.000 ton/bulan,” katanya.
Sumber: https://investor.id/business/310587/clm-siap-menyukseskan-program-mobil-listrik-indonesia